Kericuhan Suporter Persib vs PSIM 2025
Dunia sepak bola Indonesia kembali tercoreng akibat kericuhan suporter. Minggu malam hingga dini hari Senin, 25 Agustus 2025, laga uji coba antara Persib Bandung melawan PSIM Yogyakarta berakhir ricuh. Pertandingan yang semula berlangsung seru dengan skor imbang 1–1 berubah menjadi tragedi di luar stadion.
Viral di TikTok: Bus Suporter Hancur dalam Kericuhan Persib–PSIM Yogyakarta
Video kericuhan langsung menyebar luas di TikTok. Salah satunya menampilkan sebuah bus suporter hancur setelah dilempari benda keras. Potongan video berdurasi 30–60 detik itu viral dan memicu reaksi keras dari netizen.
Kronologi Kericuhan
Kericuhan bermula setelah pertandingan selesai di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Sejumlah oknum suporter saling ejek di luar stadion. Situasi cepat memanas dan berujung pelemparan batu ke arah bus rombongan suporter lawan.
Menurut laporan TVOne News, satu bus mengalami kerusakan parah, kaca pecah, dan badan bus penuh bekas lemparan. Beberapa orang dikabarkan luka ringan akibat serpihan kaca. Polisi segera turun tangan untuk mengamankan situasi.
Viral di TikTok
Sejumlah akun TikTok mengunggah video kericuhan dengan judul dramatis, seperti “Bus Persib Diserang di Yogya” atau “Suporter PSIM Ricuh Lagi”. Dalam waktu singkat, video tersebut meraih ratusan ribu views.
Fenomena ini menunjukkan betapa cepatnya isu suporter menyebar melalui media sosial. Jika dulu berita semacam ini hanya terbatas di koran olahraga, kini setiap penonton bisa menjadi “wartawan dadakan” dengan ponsel mereka.
Dampak pada Citra Klub
Kericuhan tentu merugikan kedua klub. Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta harus menanggung citra buruk akibat ulah oknum suporter. PSSI kemungkinan akan mengeluarkan sanksi atau teguran keras.
Lebih jauh, kericuhan ini juga mencoreng wajah sepak bola Indonesia yang sedang berusaha memperbaiki reputasi di mata internasional.
Reaksi Publik
Netizen membanjiri kolom komentar dengan dua reaksi:
-
Kritik pedas terhadap suporter yang anarkis.
-
Seruan damai agar rivalitas suporter dikendalikan dengan cara sehat.
Banyak pula yang membandingkan dengan atmosfer sepak bola di luar negeri, di mana rivalitas tinggi bisa tetap berjalan aman berkat pengelolaan keamanan yang baik.
Solusi: Edukasi Suporter
Kericuhan ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi manajemen klub, kepolisian, dan suporter sendiri. Rivalitas boleh ada, tetapi tidak boleh merugikan pihak lain. Edukasi, koordinasi, serta pembentukan komunitas damai antar-suporter perlu diperkuat.
Kesimpulan
Kericuhan Persib vs PSIM membuktikan bahwa fanatisme tanpa kontrol bisa berujung bencana. Viral di TikTok hanya memperluas dampak, baik secara positif (publik jadi tahu fakta) maupun negatif (nama klub tercoreng).
Jika ingin sepak bola Indonesia maju, semua pihak harus mengambil tanggung jawab.
Posting Komentar untuk "Kericuhan Suporter Persib vs PSIM 2025"